Di tengah gemerlap kota Batam yang dikenal sebagai kawasan industri dan perdagangan, terselip sebuah kawasan hijau yang menyimpan ketenangan dan kekayaan alam luar biasa. Hutan Mata Kucing, yang terletak di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, adalah salah satu paru-paru kota yang kini juga menjadi destinasi wisata edukatif dan konservatif di Kepulauan Riau.
Nama "Mata Kucing" sendiri memiliki keunikan tersendiri. Masyarakat setempat meyakini bahwa nama ini berasal dari keberadaan pohon buah mata kucing (mirip leci) yang dahulu banyak tumbuh di kawasan ini. Namun, kini Hutan Mata Kucing bukan sekadar tempat berteduh pepohonan, melainkan telah berkembang menjadi kawasan pelestarian alam dan edukasi lingkungan.
Hutan ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dan menyimpan beragam flora dan fauna tropis. Salah satu daya tarik utamanya adalah Mini Zoo Hutan Mata Kucing, yang menjadi rumah bagi berbagai jenis hewan seperti buaya, ular, monyet, burung elang, kucing hutan, dan bahkan orangutan. Keberadaan mini zoo ini memberi nilai tambah edukatif, terutama bagi anak-anak dan pelajar.
Hutan Mata Kucing sangat cocok sebagai lokasi wisata keluarga. Selain melihat hewan-hewan eksotis, pengunjung juga dapat berjalan-jalan menyusuri pepohonan rindang, menikmati udara segar, serta belajar mengenai pentingnya pelestarian alam. Beberapa fasilitas seperti taman bermain, gazebo, dan jalur trekking telah disediakan untuk kenyamanan pengunjung.
Tidak jarang, tempat ini dijadikan lokasi kegiatan luar ruangan seperti outbond, camping, atau field trip sekolah. Suasana alami dan jauh dari kebisingan kota menjadikannya tempat yang ideal untuk bersantai maupun merefleksikan diri.
Sebagai salah satu ruang terbuka hijau yang tersisa di Batam, Hutan Mata Kucing memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem kota. Pengelolaan kawasan ini melibatkan pihak swasta dan komunitas peduli lingkungan, yang bersama-sama mendorong konservasi dan edukasi.
Namun, tantangan juga terus membayangi. Ancaman alih fungsi lahan dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hutan kota menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, peran serta warga Batam dalam menjaga dan memanfaatkan hutan ini secara bijak sangat diperlukan agar Hutan Mata Kucing tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Hutan Mata Kucing bukan hanya ruang hijau, tetapi juga simbol harapan akan kehidupan yang lebih harmonis antara manusia dan alam di kota Batam. Mengunjungi dan mendukung kawasan ini bukan hanya tentang rekreasi, tetapi juga bagian dari aksi nyata mencintai bumi.