WONDER TALKS : Rujito, Sang Penjaga Penyu dari Pantai Samas: Dari Pemburu Menjadi Pelopor Konservasi di Yogyakarta

26 Jun 2025
Wonder Nusantara, Yogyakarta, Di balik gemuruh ombak Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta, terdapat kisah luar biasa tentang seorang pria yang mendedikasikan hidupnya untuk menjaga kelestarian penyu. Namanya Rujito, pria sederhana yang pernah menjadi pemburu penyu dan telur penyu, namun kini justru dikenal sebagai pelopor konservasi penyu di Yogyakarta.

Dari Pemburu Menjadi Pelindung
Perjalanan hidup Rujito penuh liku. Dahulu, ia mencari nafkah dengan menangkap penyu dan mengambil telurnya untuk dijual. Namun, kesadaran lingkungan mengubah jalan hidupnya. Ia belajar bahwa penyu termasuk satwa yang dilindungi dan memiliki peran penting dalam ekosistem laut.

Pada awal tahun 2000-an, Rujito mendirikan Forum Konservasi Penyu Bantul (FKPB), sebuah komunitas pelestari penyu berbasis masyarakat di Pantai Samas.

Aksi Nyata Menjaga Penyu
Sejak berdiri, FKPB di bawah kepemimpinan Rujito telah melakukan berbagai kegiatan konservasi, antara lain:

Mengumpulkan dan menetaskan telur penyu di kolam semi-alami agar terhindar dari predator dan aktivitas manusia.

Pelepasliaran ribuan tukik (anak penyu) ke laut. Tercatat lebih dari 5.300 tukik telah dilepaskan sejak awal kegiatan konservasi.

Menyelamatkan penyu dewasa yang terluka akibat jaring nelayan atau sampah plastik di laut.

Edukasi dan wisata konservasi, di mana kolam penetasan dibuka untuk pelajar, mahasiswa, dan wisatawan untuk belajar langsung proses konservasi.

Penyu-Penyu yang Dilindungi
Beberapa spesies penyu yang sering bertelur di Pantai Samas antara lain:

Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)

Penyu hijau (Chelonia mydas)

Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)

Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)

Masing-masing spesies ini terancam punah dan memerlukan perlindungan serius.

Tantangan di Tengah Harapan
Perjuangan Rujito tidak selalu mulus. Pada tahun 2013, abrasi pantai sempat menghancurkan kolam penetasan dan rumahnya. Minimnya dukungan pemerintah membuat FKPB mengandalkan donasi masyarakat dan relawan.

Namun, dedikasi Rujito tak tergoyahkan. Ia tetap gigih mengedukasi masyarakat, menanam vegetasi pesisir, dan menyuarakan perlindungan habitat penyu.

Apresiasi atas Dedikasi
Atas kerja kerasnya, Rujito menerima berbagai penghargaan, antara lain:

Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2007 dan 2016

Penghargaan Kader Konservasi dari Dirjen KSDAE tahun 2020

Penghargaan ini menjadi bukti bahwa aksi kecil dari satu orang bisa membawa perubahan besar.

✨ Warisan yang Menginspirasi
Hari ini, jejak Rujito menginspirasi banyak pihak. Semakin banyak pemuda, pelajar, dan wisatawan yang terlibat dalam aksi pelepasan tukik dan restorasi pantai. Rujito telah membuktikan bahwa siapa pun bisa menjadi penjaga alam, asalkan memiliki kemauan untuk berubah.

Ajak Dunia untuk Peduli
Kisah Rujito adalah pengingat bahwa alam bisa pulih jika kita bergerak bersama. Dukungan terhadap pelestarian penyu di Pantai Samas tidak hanya berarti menjaga satu spesies, tetapi juga menyelamatkan ekosistem laut dan harapan generasi mendatang.

Ingin Berkontribusi?
Kamu bisa ikut berdonasi, menjadi relawan, atau cukup menyebarkan kisah inspiratif ini ke teman dan keluarga. Setiap langkah kecil berarti untuk masa depan yang lebih hijau.

Wonder Nusantara | Mengangkat Kisah-Kisah Inspiratif dari Penjuru Negeri